Dalil Anjuran Menyegerakan Haji beserta Syaratnya bagi Seorang Muslim
Pergi berhaji menjadi impian bagi sebagian besar umat muslim. Bukan sekedar keinginan, berhaji juga merupakan sebuah kewajiban bagi muslim yang mampu. Anjuran menyegerakan haji banyak dilayangkan bagi muslim yang mampu dalam fisik maupun finansial.
Anjuran Menyegerakan Haji: Dalilnya
Banyak dalil yang menyuarakan tentang anjuran menyegerakan ibadah haji, salah satu di antaranya yakni hadir dari periwayat Ibnu Abbas R.A yang menyebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda “Barang siapa yang ingin menunaikan haji, maka hendaklah menyegerakannya”.
Menyegerakan haji memiliki banyak keutamaan. Terlebih haji menjadi salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi muslim yang mampu. Terlepas dari hal tersebut terdapat keutamaan yang bisa didapat seorang muslim:
- Menyempurnakan aqidah
- Lebih mendekatkan diri pada Allah SWT
- Menyempurnakan iman Islam
Semakin cepat seorang untuk pergi berhaji, maka semakin banyak keutamaan yang didapatkan. Begitu juga yang tertera pada surat Ali Imran ayat 97 yang menyatakan bahwa berhaji wajib dilakukan. Maka kata wajib bisa diartikan, bahwa akan lebih baik bila berhaji tidak ditunda tunda.
Syarat Pergi Berhaji
Anjuran menyegerakan haji tentunya memiliki syarat. Sedikitnya terdapat 5 syarat wajib atau syarat utama untuk berhaji. Bila kelima syarat ini terpenuhi, maka Anda termasuk wajib dalam melaksanakan ibadah haji. Berikut penjelasan singkatnya:
1. Islam
Syarat yang pertama yakni beragama Islam. Sesuai dengan rukun Islam yang ke 5 bahwa seorang muslim wajib menghajikan diri. Bukan hanya sebagai ritual ibadah berhaji juga dilakukan untuk menyempurnakan keimanan seorang muslim.
Maka selain muslim tidak diperbolehkan untuk berhaji. Termasuk orang kafir atau orang murtad. Namun berbeda dengan orang murtad yang kembali masuk Islam, maka wajib baginya untuk melaksanakan ibadah haji.
2. Berakal
Syarat wajib bagi seorang yang ingin berhaji yakni haruslah berakal. Maksudnya seseorang haruslah waras dan mengerti akan apa yang di lakukannya. Riwayat menyatakan bahwa seseorang yang tidak waras tidak diwajibkan lagi untuk beribadah.
Hal tersebut tentunya berlaku untuk ibadah haji. Dimana dalam proses berhaji harus dibarengi dengan akal yang sehat. Maka setiap proses yang dijalani akan terdapat makna makna yang bisa diambil.
Hal tersebut tentunya berlaku untuk ibadah haji. Dimana dalam proses berhaji harus dibarengi dengan akal yang sehat. Maka setiap proses yang dijalani akan terdapat makna makna yang bisa diambil.
3. Baligh
Seorang muslim yang belum baligh belum mendapatkan kewajipan untuk menunaikan ibadah secara sempurna. Namun selepasnya seseorang harus melaksana kan kewajibannya termasuk dalam melakukan haji.
Baligh merupakan usia yang matang bagi seseorang untuk mencapai kedewasaan. Usia baligh pada perempuan dan laki laki cenderung berbeda maka dari itu kewajiban akan datang di waktu yang berbeda pula.
4. Merdeka
Merdeka menjadi salah satu syarat wajib selanjutnya yang harus dipenuhi bagi seseorang yang ingin pergi berhaji. Merdeka sederhananya merupakan keadaan dimana seorang tidak terlilit hutang dan bisa membiayai kepergiannya sendiri.
Merdeka juga tidak memiliki tanggungan apapun selain dari hutang. Mengingat biaya haji yang cukup mahal, maka seseorang harus sudah siap dengan biaya DP perjalanan haji hingga kepulangannya kembali ke tanah air.
5. Mampu
Sedikit berbeda dengan merdeka, syarat wajib yang selanjutnya yakni mampu. Mampu bukan hanya dari finansial tapi juga secara fisik. Bercermin pada antrian haji yang cukup panjang di indonesia maka ketahanan fisik haruslah diutamakan.
Sekalipun calon haji memiliki keterbatasan sebagai contoh tidak bisa berjalan maka diperbolehkan untuk berhaji bila anggota badan yang lainnya mampu.
Syarat spesifik untuk berhaji selanjutnya bisa dikonsultasikan pada pihak yang lebih mengerti di bidangnya. Anda bisa memilih Namira Travel sebagai agen kepercayaan untuk melaksanakan haji dan umroh.
Sumber Gambar : https://pixabay.com/id/photos/pilgrim-s-panduan-mekkah-kerumunan-4774433/