Kodrat setiap wanita yang sudah memasuki usia dewasa adalah mengalami haid setiap bulannya. Namun, bagaimana jika tiba-tiba Anda mengalami haid saat umroh? Tentu saja hal itu akan berpengaruh terhadap ibadah umroh yang sedang dijalani. 


Sebagian besar orang tentu masih belum mengetahui apa yang harus dilakukan jika tiba-tiba mengalami menstruasi ketika sedang umroh di Tanah Suci. Seperti yang kita tahu bahwa wanita yang sedang menstruasi diharamkan untuk menjalankan ibadah shalat. Padahal shalat menjadi bagian ibadah saat umroh.


Lantas, bagaimana cara menyikapi permasalahan haid pada wanita yang sedang menjalankan umroh ini?


Cara Menunda Haid saat Umroh

Anda perlu mempersiapkan segala sesuatunya sebelum keberangkatan ibadah umroh baik persiapan secara fisik, materi, maupun persiapan umroh lainnya untuk menghadapi kemungkinan mengalami menstruasi atau haid.

 

Sebenarnya sudah menjadi hal yang wajar jika wanita atau perempuan yang akan menjalankan ibadah umroh mengkonsumsi obat penghalang haid agar manasik bisa berjalan lancar. Hal ini bahkan sudah dilakukan sejak dulu dengan tujuan agar haid saat umroh tidak menjadi penghalang untuk melakukan ibadah. 


Penggunaan obat penunda haid saat umroh harus mengikuti saran dokter, Sumber: alodokter.com


Di masa lalu ada seorang wanita yang terus-terusan mengalami haid kemudian ia menggunakan obat-obatan untuk menghentikan haidnya padahal waktu itu masih masa haidnya. 

Ibnu Qudamah dalam Al Mughni yang diterbitkan oleh Dar Alam Kutub menyebutkan:


Diriwayatkan dari Imam Ahmad beliau mengatakan bahwa tidak mengapa seorang wanita mengkonsumsi obat-obatan untuk menghalangi haid asalkan obat tersebut baik (tidak membawa efek negatif). 


Meskipun diperbolehkan, namun penggunaan obat penunda haid sebaiknya harus mendapatkan rekomendasi dari dokter supaya tidak menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari. Jika dokter mengatakan tidak ada masalah penggunaan obat penunda haid untuk beberapa hari ke depan maka Anda boleh menggunakannya. 


Jika Haid saat Umroh

Jika Anda tidak mengkonsumsi obat penunda haid karena beberapa alasan entah itu lupa atau karena kondisi kesehatan maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Mengalami haid saat umroh membuat Anda perlu menghindari beberapa proses ibadah yang tidak diperbolehkan. 


Meskipun demikian ada beberapa jenis ibadah yang tetap boleh dilaksanakan meskipun Anda sedang haid. Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai ibadah apa saja yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan. 


1. Boleh Melakukan Ihram

Ketika sedang menjalankan ibadah umroh dan masuk ke tahap ihram maka wanita yang sedang mengalami haid tetap boleh menjalankan ibadah tersebut dengan beberapa syarat. Saat sedang haid setelah sampai di miqat sebaiknya harus mandi dan menggunakan pembalut. 


Istisfar menggunakan pembalut dengan lebih rapat untuk menghindari darah menetes atau merembes keluar sampai ke celana. 


Jabir bin Abdullah pernah menceritakan bahwa ketika ia sedang melakukan ibadah haji bersama rombongan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan mendapatkan pengalaman yang dialami oleh Asma' bintu Umais. 


Setelah sampai di Dzulhulaifah Asma' bintu Umais melahirkan putranya kemudian beliau menyuruh orang agar bertanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengenai apa yang harus dia lakukan. Kemudian Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam menjawab "Mandilah dan lakukan istisfar dengan kain dan mulailah ihram”. 


Jadi wanita yang mengalami haid saat umroh, maka harus segera menghentikan ibadah umroh setelah mendapati bahwa menstruasi telah dimulai. Kemudian harus segera membersihkan diri dengan cara mandi junub dari hadas besar dan menggunakan pembalut. Setelah itu baru boleh melanjutkan ihram. 


Hal yang harus dilakukan ketika tiba-tiba haid saat umroh, Sumber: wiranurmansyah.com


2. Tidak Boleh Melaksanakan Tawaf

Hal yang hampir serupa juga dialami oleh Aisyah radhiallahu anha. Ketika beliau sedang melakukan perjalanan ibadah haji bersama Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dan setelah sampai di daerah Saraf ternyata beliau mengalami haid. 


Lantas Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

Haid adalah kondisi yang Allah takdirkan untuk putri Adam. Lakukan seperti yang dilakukan jamaah haji, hanya saja jangan melakukan thawaf di ka’bah. (HR. Bukhari 294 & Muslim 2976).


Setelah mendengar saran Nabi lantas Aisyah melakukan perintah tersebut dan kemudian melaksanakan semua aktivitas ibadah kecuali tawaf. Baru setelah selesai haid kemudian Aisyah melaksanakan thawaf. 


Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita yang mengalami haid saat umroh maka diperbolehkan melakukan kegiatan ibadah apapun kecuali tawaf. Tawaf tersebut baru boleh dilaksanakan setelah suci dan mandi wajib. 


Umroh Bersama Namira Travel

Bisa disimpulkan bahwa wanita muslim yang akan menjalankan ibadah umroh bisa menggunakan pil pencegah haid dengan catatan mendapat rekomendasi dari dokter. 


Namun jika tiba-tiba haid keluar saat sedang beribadah, maka harus segera menghentikan ibadah dan membersihkan diri dengan cara mandi dan menggunakan pembalut agar darah tidak tembus sampai ke celana. 


Ada baiknya Anda memahami tata cara pelaksanaan umroh dengan baik sebelum berangkat dan berkonsultasi dengan pihak yang berkompeten dalam masalah keagamaan jika ada pertanyaan lebih lanjut atau dalam situasi khusus. 


Pergi ibadah umroh bersama Namira Travel, Sumber: doc pribadi


Bimbingan mengenai tata cara pelaksanaan umroh sebelum keberangkatan biasanya akan disampaikan oleh travel agent yang mengurus keberangkatan Anda. Jadi Anda perlu mempertimbangkan untuk menggunakan travel agent yang berkompeten sehingga mampu memberikan bimbingan mengenai hal-hal penting selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. 


Namira Travel merupakan biro jasa yang bisa membantu anda mengurus keberangkatan ibadah umroh sekaligus memberi bimbingan pada para calon jamaah mengenai bagaimana cara umroh agar mereka bisa melakukan semua proses ibadah dengan khidmat dan dapat mengantisipasi hal-hal yang mungkin butuh perhatian khusus.