Tata Cara Pelaksanaan Umrahdari Awal Hingga Akhir 

Umrah merupakan salah satu ibadah yang memiliki keutamaan dalam ajaran Islam. Karenanya tata cara pelaksanaan umrah ini wajib untuk dipahami segenap umat Islam di seluruh dunia. Peminat umrah meningkat tajam setelah kuota haji sulit untuk didapatkan. 

Untungnya, melakukan ibadah umrah sebelum melakukan haji memang tidak dilarang dalam syariat Islam. Rasulullah sendiri pernah melakukan umrah 3 kali sebelum beliau melakukan Haji. Untuk Anda yang berencana untuk melakukan ibadah umrah, penting bagi Anda untuk memahami tata cara pelaksanaannya di bawah ini. 

Langkah pertama yang dilakukan oleh para jamaah umrah adalah miqat, yakni berada di titik awal pelaksanaan umrah itu sendiri. Pada saat miqat, jamaah mulai mengenakan kain ihram berikut melafadzkan niat untuk melakukan umrah. 

Miqat ini biasanya dilakukan di Jeddah, Madinah, dan Mekah. Di Kota Madinah miqat ini biasa dilakukan di Masjid Bir Ali atau Masjid Dzulhulaifah. Kalau di Jeddah dan Mekah, biasanya miqat dilakukan sejak berada di Bandara King Abdul Aziz. 

Selain mengganti pakaian dengan kain ihram, para jamaah juga melakukan wudhu terlebih dahulu yang dilanjut dengan pelaksanaan shalat sunnah ihram sebanyak dua rakaat. Laki-laki dan perempuan dilarang untuk ikhtilath atau bercampur. 

Dari mulai saat ini semua jamaah dilarang untuk memotong kuku, mencukur rambut, memakai parfum atau jenis wewangian lainnya, berhubungan badan, membunuh hewan atau tanaman. Setelahnya dilanjutkan dengan membaca niat umrah ““Labbaikallahumma ‘umratan” yang artinya “Aku sambut panggilan-Mu Ya Allah untuk menjalankan umrah”. 

Setelah menyelesaikan tahap pertama di atas, kemudian para jamaah menuju ke Masjidil Haram untuk melakukan tawaf. Namun, hal ini diawali terlebih dahulu dengan shalat tahiyyatul masjid. Selama perjalanan menuju ke Masjidil Haram para jamaah dianjurkan untuk membaca talbiyah yang bunyinya: 

“Labbaik Allahumma Labbaik. Labbaik Laa Syarika Laka Labbaik. Innal Hamda Wan Ni’mata Laka Wal Mulk Laa Syarika Lak”. 

Yang artinya: 

“Aku penuhi panggilan-Mu Ya Allah, aku penuhi penuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat dan kerjaan bagi-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu”. 

Setelah melakukan shalat 2 rakaat, jamaah mulai melakukan thawaf, yakni mengelilingi Ka’bah 7 putaran. Titik awal putaran adalah antara area dekat Hajar Aswad. 

Selesai melakukan thawaf ini, kemudian melakukan shalat 2 rakaat di Maqam Ibrahim. Disyariatkan untuk membaca surah Al-Kafirun saat shalat. 

Jika tata cara umrah di atas sudah dilakukan, jamaah bisa beristirahat terlebih dahulu sambil meminum air zam-zam. Disunnahkan untuk membaca doa berikut ini sebelum meminumnya. 

“ALLAHUMMA INNI ASALUKA’ILMAN NAFI’AN WA RISQON WAASI’AN WA SYIFAA’AN MIN KULLI DAA’IN WA SAQOMIN BI ROHMATIKA YA ARHAMAR ROHIMIN” 

Artinya: “Ya Allah, aku mohon pada-Mu ilmu pengetahuan yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan kesembuhan dari segala penyakit”. 

Tata cara selanjutnya adalah melakukan sa’i. Sa’i adalah berlari kecil dari bukit shafa ke Bukit marwa sebagaimana pernah dilakukan oleh Siti Hajar istri nabi Ibrahim saat mencari air untuk Nabi Ismail A.S di masa lalu. Ini dilakukan sebanyak 7 kali. 

Setelah sa’i dilakukan jamaah umrah hanya tinggal melakukan tahallul atau mencukur rambut. Ini merupakan fase terakhir dari ibadah umrah yang dilakukan. Tidak dianggap sempurna umrahnya seseorang tanpa melakukan tahallul di tahap terakhirnya. 

Untuk Anda yang ingin umrah dengan afdhal. Percayakan perjalanan Anda hanya kepada Namira Travel. Kami sudah berpengalaman melayani perjalanan umrah jamaah dari seluruh Indonesia. Tentu saja akan ada bimbingan tata cara pelaksanaan umrah dengan matang sebelum Anda berangkat agar bisa lebih khusyuk. 

 
Sumber Gambar : https://pixabay.com/id/photos/mekkah-kabah-masjid-2358306/