Dalam pelaksanaan ibadah haji dan umroh, mencium Hajar Aswad menjadi fenomena yang sering dijumpai. Bahkan tidak jarang para jamaah hingga berebut untuk bisa menggapainya. Namun dalam syariat, adakah dalil dan keutamaan untuk melakukan hal ini bagi jamaah?


Memang, tidak dipungkiri segala sisi yang ada di Masjidil Haram menyimpan keistimewaan. Tetapi dalam melakukan sebuah aktivitas, sebaiknya para jamaah tidak sembarangan. Sebagai tempat yang suci, tentu melakukan hal yang dilarang akan berdampak pada dosa yang lebih besar.


Kali ini akan dibahas mengenai Hajar Aswad. Untuk menciumnya adakah dalil dari syariat yang melatarbelakangi? Dan bagi yang berhasil menciumnya, adakah keutamaan yang akan didapatkan?


Mengenal Hajar Aswad


Mengenal Hajar Asward, Sumber: dailysia.com


Sebelum membahas lebih dalam tentang mencium Hajar Aswad, jamaah perlu mengenalnya lebih dalam. Menurut penuturan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, batu mulia ini asalnya dari surga.


Beliau bersabda yang artinya,


Hajar Aswad turun dari surga, padahal batu itu begitu putih lebih putih daripada susu. Dosa manusialah yang membuat batu tersebut menjadi hitam”. (HR Tirmidzi)


Hadits tentang Hajar Aswad tersebut menjadi awal sejarah keberadaannya di bumi. Dalam berbagai riwayat, batu mulia ini diturunkan ke bumi sebagai pedoman bagi Nabi Adam ‘Alaihissalam. Setelah berganti kenabian, Nabi Ismail lah yang menemukannya kembali dan kemudian Nabi Ibrahim memasangkannya ke Ka’bah.


Nabi Ibrahim menjadikan Hajar Aswad untuk patokan dalam melakukan thawaf. Dan hal itu berlangsung hingga saat ini, dimana ketika jamaah melakukan thawaf mereka akan berusaha untuk mencium atau mengusap saat melewatinya.


Bagi jamaah yang bisa melakukannya, tidak sedikit yang mengaku lebih merasakan keajaiban haji. Hal ini bisa jadi menandakan mencium atau mengusapnya memang memiliki banyak keutamaan.


Posisi Hajar Aswad berada di bagian tenggara Ka’bah. Bentuknya saat ini sudah tidak utuh. Namun telah pecah menjadi beberapa bagian yang disatukan kembali. Letaknya menempel pada Ka’bah dengan diberikan besi putih yang melingkarinya.


Dalil Mencium Hajar Aswad


Dalil mencium Hajar Aswad, Sumber: liputan6.com


Secara umum tidak ada dalil yang menyuruh secara tegas untuk mencium Hajar Aswad. Baik Hajar Aswad dalam Al Quran maupun dalam hadits, tidak ada perintah untuk mencium maupun mengusapnya.


Namun, sebagai umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, setiap muslim harus meneladani apa yang beliau lakukan dalam pelaksanaan syariat. Dan dalam setiap melakukan ibadah umroh, Nabi selalu mengusap atau mencium batu mulia ini.


Dari ‘Abis bin Rabi'ah, dia berkata bahwa dia pernah melihat ‘Umar bin Khattab mencium Hajar Aswad. Lalu ‘Umar berkata yang artinya,


Sesungguhnya aku menciummu dan aku tahu bahwa engkau hanyalah batu. Seandainya aku tidak melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menciummu, maka tentu aku tidak akan menciummu”. (HR Bukhari)


Umroh melakukan sebuah ibadah yang memiliki tata cara tersendiri. Ketika Rasulullah mencium Hajar Aswad, tentu terdapat hikmah dan keutamaan dibaliknya.


Dengan demikian sudah sepantasnya setiap jamaah meniru apa yang dilakukan oleh beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Bahkan tidak hanya ketika umroh, namun juga saat berhaji. Meskipun hukum terkait haji ada tersendiri, dengan dalil dari hadits di atas maka akan mendatangkan keutamaan lainnya.


Keutamaan Mencium Hajar Aswad


Keutamaan dalam mencium Hajar Aswad, Sumber: pikiran-rakyat.com


Adanya dalil mencium Hajar Aswad semakin mempertegas bahwa melakukannya memiliki keutamaan. Dan berikut adalah keutamaan jika jamaah bisa melakukannya:


1. Seakan Bersalaman dengan Allah


Untuk bisa mencium Hajar Aswad perlu melakukan usaha ekstra. Bagi yang tidak bisa menciumnya, para ulama menyarankan untuk tetap mengupayakannya meskipun dengan kayu atau isyarat. Sebab melakukan hal itu seakan sedang bersalaman dengan Allah.


Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,


Barangsiapa bersalaman dengannya (Hajar Aswad) seolah-olah dia sedang bersalaman dengan Allah yang Maha Pengasih”. (HR Ibnu Majah)


2. Dosa Diampuni


Keajaiban batu Hajar Aswad yang lain yakni bisa menjadikan orang yang bisa mencium atau mengusapnya akan diampuni dosanya. Keutamaan ini tidak mengherankan, sebab batu mulia tersebut berasal dari surga dan ada dalil untuk mencium atau mengusapnya.


Diriwayatkan dari Ubaid bin Umari dari ayahnya. Beliau berkata yang artinya,


Sesungguhnya Ibnu Umar pernah berdesak-desakan untuk mendekati dua rukun (Rukun Yamani dan Hajar Aswad). Sebelumnya aku tidak pernah melihat seorang pun dari sahabat Rasulullah yang berdesakan seperti itu. Lalu aku bertanya, “ Wahai Abdurrahman, mengapa engkau mendekati dua rukun dengan berdesak-desakan seperti itu”. Lalu beliau menjawab, “Aku melakukannya karena pernah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya mengusap Hajar Aswad dan Rukun Yamani bisa menghapus dosa’”. (HR Tirmidzi)


3. Mengikuti Sunnah Nabi


Selain itu mencium atau mengusap Hajar Aswad berarti sedang melakukan sunnah Nabi. Hal ini dipertegas dengan hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari tentang Umar yang menirukan mencium Hajar Aswad.


Apalagi Umar bin Khattab adalah salah satu sahabat utama yang masuk dalam Khulafaur Rasyidin. Jika Umar saja menirukan Nabi dengan mencium Hajar Aswad, tentu umat Islam secara umum juga perlu melakukan apa yang Umar lakukan.


4. Mendapat Persaksian Di Akhirat


Hal yang lebih menggembirakan adalah keutamaannya juga hingga ke akhirat kelak. Bagi yang benar-benar bsa mengusap atau mencium Hajar Aswad, batu mulia ini nantinya akan memberikan persaksian di akhirat kelak.


Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya,


Demi Allah, Allah akan mengutus batu tersebut pada hari kiamat dan dia memiliki dua mata yang bisa melihat, memiliki lisan yang bisa berbicara dan akan menjadi saksi bagi siapa yang benar-benar menyentuhnya”. (HR Tirmidzi)


Itulah beberapa keutamaan mencium Hajar Aswad atau menyentuhnya. Namun yang perlu dicatat, bahwa anjuran atau yang disunnahkan melakukannya adalah laki-laki. Sedangkan bagi perempuan melakukannya adalah mubah.


Haji Nyaman Bersama Namira Travel


Menunaikan ibadah haji bersama Namira Travel, Sumber: namira.travel


Melihat kemuliaan dan keutamaan mencium Hajar Aswad, tentu setiap muslim ingin melakukannya bukan? Bagi Anda yang ingin segera menunaikan ibadah haji serta mendapatkan keutamaannya, Anda bisa mengikuti layanan haji furoda 2024 dari Namira Travel.


Ada banyak kelebihan haji furoda dibanding dengan haji yang lain. Salah satunya adalah tidak perlu menunggu antrian yang begitu lama.


Terlebih dengan layanan yang diberikan oleh Namira Travel, pelayanan akan diberikan semaksimal mungkin. Memberikan layanan kepada para tamu Allah tidak boleh dilakukan dengan sembarangan.


Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memudahkan niat setiap hambaNya untuk berkunjung ke Baitullah dan mencium Hajar Aswad. Dan menjadikan setiap ibadah di Baitullah sebagai ibadah yang mabrur yang memberikan keberkahan pada hidup dan ridhoNya.