Memahami Fidyah dan Damm dalam Haji Untuk Calon Jamaah 

Memahami fidyah dan damm dalam haji adalah hal yang sangat penting bagi para calon haji. Dua nama ini merupakan bentuk hukuman berdasar syariat yang diberikan kepada para jemaah haji, atas pelanggaran yang sudah mereka lakukan pada saat melakukan ibadah haji. 

Bentuk hukuman ini sendiri beragam, ada yang bisa dibayar dan ada juga yang berupa amalan. Tentunya ini semua disesuaikan dengan kemampuan masing-masing jamaah. Tujuan diberlakukannya fidyah dan damm ini adalah supaya jemaah haji merasa afdhal dengan peribadatan yang mereka lakukan. 

Memahami Fidyah dan Damm dalam Haji: Pengertian Fidyah dan  Cara Membayarnya 
Fidyah diperuntukkan bagi mereka yang melakukan pelanggaran dalam ibadah haji. Bentuk hukumannya pembayarannya juga berbeda-beda sesuai dengan pelanggaran yang sudah dilakukan. Jadi, kadarnya juga berbeda-beda, tidak bisa disamaratakan. 

1. Fidyah Ihram 
Seperti kita ketahui, ada beberapa larangan yang harus dihindari oleh seorang muslim saat sedang melakukan ihram. Hal-hal tersebut adalah larangan untuk memotong kuku, mencukur rambut, mencumbu istri dengan syahwat, dan memakai wewangian. 

Mengenakan pakaian dengan jahitan yang membentuk tubuh (khusus pria), memakai niqab (khusus wanita), dan menutupi rambut, serta memakai sarung tangan juga dilarang saat melakukan ihram. Jika satu dari pelanggaran tersebut pernah Anda lakukan selama melakukan ibadah haji, maka wajib bagi Anda untuk membayar denda atas pelanggaran ini. 

Adapun bentuk fidyah yang bisa Anda pilih dari pelanggaran tersebut adalah menyembelih satu ekor kambing. Jika Anda tidak memiliki kesanggupan untuk menyembelih kambing, Anda bisa memberi makan 6 orang fakir miskin atau bisa juga menebusnya dengan berpuasa selama tiga hari. 


2. Fidyah Jaza 
Lain halnya jika Anda berburu hewan darat ketika melakukan ihram, ini disebut dengan fidyah jaza. Bentuk tebusannya adalah menyembelih hewan yang sama (hewan yang mati diburu) dan membagikannya kepada para fakir miskin di tanah haram. 

Bisa juga dengan membeli makanan dengan harga yang setara hewan buruan tersebut dan membagikannya kepada fakir miskin. Apabila Anda tidak memiliki dana yang memadai, bisa juga diganti dengan puasa. 

Perhitungannya adalah, setiap satu porsi makanan yang Anda bagi kepada fakir miskin sama dengan satu hari puasa. Inilah alasan kenapa Anda harus memahami fidyah dan damm. Banyak sekali aturan fiqih yang harus dipenuhi. 


3. Fidyah Muhshor 
Jenis fidyah lainnya yaitu fidyah muhshor. Fidyah ini dikenakan kepada mereka yang tidak sanggup untuk menyelesaikan ibadah haji karena alasan tertentu. Adapun alasan yang diakui secara fiqih adalah kecelakaan, kematian mahrom atau orang terdekat lainnya, serta serangan musuh. 

Mereka yang terhalang seperti ini dikenal dengan nama muhsor. Fidyah mushor dilakukan dengan cara menyembelih seekor kambing atau dengan berpuasa. Adapun lama puasa yang disetujui oleh para ulama adalah 10 hari, 3 hari saat haji dan 7 hari ketika kembali ke negara asal. 


Damm Dalam Ibadah Haji dan Cara Membayarnya 
Sebenarnya damm juga merupakan bentuk fidyah. Dibedakan namanya menjadi damm karena pelanggaran yang dilakukan terbilang mutlak, yakni meninggalkan salah satu rukun atau wajib haji seperti mabit, lempar jumroh, wukuf, thowaf wada, dan lainnya. 

Jika salah seorang jamaah melakukan hal tersebut, maka wajib baginya untuk membayar damm dalam bentuk menyembelih kambing satu ekor. Jika tidak memiliki kesanggupan untuk hal tersebut atau sulit ditemukan, bisa juga diganti dengan puasa 10 hari, 3 hari dilakukan saat masih berada di tanah suci dan 7 hari saat kembali ke negaranya. 

Untuk memahami fidyah dan damm dalam haji secara lebih mendalam, sebaiknya Anda berkonsultasi kepada mereka yang lama berkecimpung dalam dunia umroh dan haji, salah satunya adalah Namira Travel. Kami menyediakan layanan konsultasi dan travel haji umroh terbaik untuk kenyamanan ibadah Anda. 





Sumber Gambar : https://pixabay.com/id/photos/haji-orang-orang-grup-orang-66984/