Berniat untuk Ibadah Haji? Pahami Dulu Apa Itu Haji Akbar 

Dalam Al-Quran dan beberapa hadis disebutkan mengenai haji akbar. Sebagai seorang muslim yang pasti menginginkan untuk beribadah haji, pernahkah Anda mendengar istilah tersebut? Sebenarnya apa itu haji akbar? 

Haji Akbar dalam Al-Quran 
Istilah haji akbar bukanlah istilah buatan umat muslim yang dipengaruhi oleh budaya di suatu tempat. Hal ini berbeda dengan istilah lebaran haji yang merupakan istilah yang hanya dipahami oleh muslim di Indonesia (yang berarti adalah idul adha atau idul qurban). 

Istilah haji akbar berasal dari Al-Quran dan Al-Hadis.  Di dalam Al-Quran, haji akbar disebutkan dalam Surat At-Taubah ayat 3. 

Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT dan Rasulullah SAW memberikan permakluman pada hari haji akbar. Pada hari tersebut umat musyrikin dianjurkan untuk bertaubat. 

Akan tetapi, bila kaum musyrikin tak mengacuhkan himbauan tersebut, maka mereka tidak dapat melemahkan Allah artinya mereka tidak dapat menghindar dari azab Allah. Selain itu, orang-orang kafir akan mendapatkan siksa yang pedih. 


Macam-Macam Pemahaman Mengenai Apa Itu Haji Akbar
 
Dari isi kandungan Surat At-Taubah tersebut muncul beberapa tafsir mengenai haji akbar,yaitu: 

1. Haji Akbar adalah Hari Nahr (Idul Adha) 
Pada kitab Fathul Qadir jilid 2  dijelaskan bahwa Ali bin Abi Thalib r.a, Ibnu Abi Aufa, Mujahid, Ibnu Mas’ud, dan Al Mughiroh bin Sub’ah berpendapat bahwa: 

Haji akbar adalah hari Nahr (Idul Adha) secara umum, tidak peduli jatuh pada hari apa. Pendapat tersebut dikuatkan oleh At Thabari 

Pendapat bahwa haji akbar adalah Idul Adha dikuatkan oleh hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, isi kandungan hadis tersebut adalah: 

Abu Hurairah diutus oleh Abu Bakar pada hari sebelum haji wada’ (pengertian haji wada’ dapat Anda baca di website Namira Travel maupun instagram @namiratravel), untuk menyampaikan  pesan kepada sekelompok orang di Kota Mina. Jika Anda ingin berhaji atau umroh, memilih jasa travel ini adalah pilihan yang tepat. 

Isi pesan tersebut adalah bahwa setelah haji tahun tersebut kaum musyrikin dilarang berhaji dan jangan ada yang melakukan thawaf dengan telanjang. 

Hari sebelum haji wada’ tersebut merupakan hari Nahr atau hari dimana hewan qurban disembelih dan merupakan haji akbar yang disebut pada surat At-Taubah. 

Namun, terdapat pula lafaz lain dari hadis tersebut yang memiliki isi kandungan sama. Namun, secara gamblang dijelaskan bahwa Abu Hurairah diutus oleh Abu Bakar pada hari Nahr untuk menyampaikan pesan (yang sama seperti penjelasan sebelumnya). 

Dalam kitab Fathul Bari, Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan bahwa “haji akbar adalah hari Nahr” adalah perkataan Humaid bin Abdurrahman (salah satu  perawi hadis di atas) 

2. Haji Akbar adalah Hari Arafah 
Pendapat mengenai haji akbar adalah hari Arafah merupakan pendapat dari  Umar bin Khatab r.a,  Ibnu Abbas, dan Thowus. 

3. Haji Akbar adalah Seluruh Hari-Hari Haji 
Pendapat ini digagas oleh Sufyan Ats Tsauri. Seluruh hari-hari yang terjadi selama dilaksanakan haji (hari Arafah, Idul Adha, hari Tasyriq) adalah haji akbar. Mujahid dan Abu Ubaid juga memiliki pendapat yang sama dan didukung oleh As Suhaili. 

4. Haji Akbar adalah Ibadah Haji 
Maksud dari pendapat ini adalah haji akbar adalah istilah yang digunakan untuk ibadah haji itu sendiri. Disebut sebagai haji akbar untuk membedakannya dengan  umrah yang memiliki nama lain haji asghar. 

Jadi, ibadah haji yang dilakukan setiap tahun adalah haji akbar. Sementara umrah yang dapat dilakukan kapanpun merupakan haji asghar. 

Dari keempat pengertian haji akbar di atas, jawaban dari pertanyaan apa itu haji akbar yang paling banyak dipercaya oleh ulama termasuk Imam Malik dan Imam Syafi’i adalah pernyataan pertama,  yaitu haji akbar adalah Idul Adha. 



Sumber Gambar : https://pixabay.com/id/photos/haji-orang-orang-grup-orang-66986/